Press Release
Diskusi Panel:
Penyelamatan Produksi Beras Nasional dari Ledakan Penyakit Blas
Diserlenggarakan oleh Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Gedung Kuliah A Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB
Jl Kamper Kampus IPB Darmaga Bogor, 1 Oktober 2016
Kedaulatan pangan merupakan cita-cita pembangunan pertanian dan pangan dalam era Pemerintahan Jokowi. Produksi beras merupakan salah satu pilar penyangga kedaulatan pangan. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut dengan berbagai kebijakan dan program.
Ditengah berbagai upaya tersebut berbagai ancaman timbul karena kombinasi perubahan iklim, kesalahan pengelolaan agroekosistem yang menahun, masalah kelembagaan dan pilihan kebijakan. Penyakit blas yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae merupakan ancaman nyata bagi produksi beras nasional, namun belum disadari sepenuhnya oleh berbagai pemangku kepentingan. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB memperkirakan kehilangan hasil padi karena penyakit blas secara nasional mencapai 13 %.
Respon Departemen Proteksi Tanaman Faperta IPB terhadap masalah serius bangsa tersebut berupa ini seri kegiatan:
- Diskusi Panel: Blas- Ledakan Tersembunyi Ancam Swasembada Beras, Mei 2013
- Penelitian tentang penyakit blas dan pengendaliannya (melibatkan 8 mahasiswa S1 S2 dan S3, 7 orang dosen)
- Riset aksi pengendalian blas bersama petani (5 tempat)—selama 3 tahun terakhir
- Pelayanan klinik tanaman keliling untuk pengendalian blas di di 27 titik di Pulau Jawa selama tiga tahun terakhir.
- Ekspedisi blas Jawa Madura oleh Klinik Tanaman, Juni 2016 untuk memotret gambaran sebaran dan besaran resiko blas di 40 titik pengamatan di 30 Kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur (didukung oleh LPPM IPB).
Diskusi Panel Proteksi Tanaman: Penyelamatan Produksi Beras Nasional dari Ledakan Penyakit Blas bertujuan untuk :
- Menyebarluaskan informasi terkini tentang perkembangan penyakit blas dan pengendaliannya
- Meningkatkan kewaspadaan semua stakeholder pertanian terhadap ancaman serangan patogen blas di musim tanam dan tahun tanam mendatang
- Menghimpun informasi pengendalian penyakit blas dari praktik praktik petani di lapangan.
Tiga Narasumber Diskusi panel ini dihadir yaitu Dr Ir Suryo Wiyono MSc Agr (ahli penyakit tumbuhan dan Ketua Departemen PTN), Dr Ir Widodo (Direktur Klinik Tanaman – IPB), Bonjok Istiaji MSi, Ketua Tim Ekspedisi Blas Jawa Madura 2016 Klinik Tanaman, dan dipandu oleh Said Abdullah SP (Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan). Materi yang dipaparkan meliputi potret terkini serangan blas pada padi di lapangan di Jawa Madura, sejarah perkembangan penyakit blas di Indonesia, analisis penyebab epidemi , faktor pendorong epidemi, berbagai inovasi dan pengalaman lapangan dalam pengendalian . Peserta terdiri dari 200 orang yang terdiri dari mahasiswa dan dosen IPB, berbagai lembaga di IPB (LPPM, Dekan Fakultas Pertanian), petani dari berbagai daerah terkena blas parah (Jabar, Jateng, Jatim), Direktorat Perlindungan Tanaman Kementan, Staf dan Pengamat Hama dari Laboratorium Hama Penyakit Cianjur, Dinas Pertanian dari berbagai daerah, LSM.
Untuk antisipasi serangan blas dimusim mendatang dibutuhkan penerapan teknologi pengendalian yang tepat (rekomendasi terlampir), pilihan kebijakan pertanian yang berbasis agroekologi, dan kegotongroyongan pemerintah baik pusat maupun daerah, petani dan perguruan tinggi/litbang.
Leave a Reply