Halooo Protekstor!
Tahukah kamu…
Kedaulatan dan ketahanan pangan menjadi target upaya pembangunan pertanian dan pangan di era pemerintahan Jokowi-JK Kabinet Kerja. Sebagai upaya mewujudkan cita-cita tersebut, Kementerian Pertanian menerjemahkannya melalui kebijakan pembangunan pertanian dengan tujuan swasembada tiga komoditi prioritas pangan utama yaitu padi, jagung, dan kedelai yang dilaksanakan dalam Program Upaya Khusus peningkatan produksi Padi, Jagung, dan Kedelai (Upsus Pajale). Praktik program Upsus Pajale diimplementasikan dalam beberapa ruang lingkup kegiatan, diantaranya yaitu optimasi perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman, pengembangan jaringan irigasi, subsidi benih, pupuk, dan alsintan. Dalam implementasi berbagai upaya tersebut, tinjauan dampak yang memungkinkan terjadi dari perspektif disiplin ilmu hama dan penyakit tanaman seolah kurang mendapat perhatian. Kegiatan ekspedisi padi nusantara Himasita yang lalu menguak sejumlah fakta bahwa terdapat persebaran hama yang dulu berstatus OPTK A2 di beberapa wilayah di Indonesia.
Di akhir masa tutup buku untuk Kabinet Kerja jilid I ini, sebuah hipotesa muncul, yaitu upaya pembangunan pertanian dan pangan pemerintahan Kabinet Kerja jilid I memiliki potensi terhadap serangan hama dan penyakit tanaman.
Dalam rangka menjawab dan membuktikan hipotesa tersebut, Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman (HIMASITA) IPB melalui Divisi Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa dan Divisi Keprofesian akan mengadakan kegiatan yang berjudul “Ekspedisi Pertanian Nusantara” yang merupakan salah satu kontribusi Mahasiswa Proteksi Tanaman dalam mengawal dan mengkritisi setiap kebijakan pertanian dalam sudut pandang proteksi tanaman. Kegiatan Ekspedisi Pertanian Nusantara ini mengangkat tema “Potret Kebijakan Pembangunan Pertanian Pemerintahan Kabinet Kerja”. Ekspedisi ini terdiri atas beberapa rangkaian, di antaranya :
1. Survei dan observasi lapang untuk mengetahui dan menganalisis secara rinci hasil implementasi kebijakan pembangunan pertanian Upsus Pajale yang ditinjau dalam perspektif disiplin ilmu hama dan penyakit tanaman.
2. Upload data secara online;
3. tabulasi dan analisis data hasil survei dan observasi lapang.
4. Diskusi panel sebagai bentuk publikasi dan penyajian hasil survei dan observasi lapang.
Semoga kegiatan ekspedisi tahun ini dapat membuka wawasan sekaligus meningkatkan berpikir kritis bagi mahasiswa dan dapat berdampak positif bagi petani Indonesia. Semangat memotret!
Salam hangat penuh semangat!
Narahubung :
Slamet Iman Taofik (085603252473)
_____________________________
RB006/Vl/1/19
Divisi Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa
Kabinet Refugia
HIMASITA 2018/2019
Instagram : @himasitaipb
Twitter : @himasita_ipb
Facebook : Himasita IPB
OA Line : @ama5091e
himasita.lk.ipb.ac.id
#KitaRefugia
#PTNKeren
#GregariousGrowGoal
#EPNJilid4
#Potretsemuaungkaprahasia
#kuisioner2club
